Monday, October 8, 2012

Line

ine adalah kabel penghubung yang menghantarkan energi-energi positif yang akan membuat anda menggelinjang tak karuan. Kalo banyak orang bilang joran yg terpenting, tapi menurut saya ya line-lah yg terpenting.

Line / Senar / Kenur ada 2 jenis yang sering dijumpai, yaitu PE Line dan Monofilament Line.
Dalam casting, PE ‘hampir’ mutlak untuk digunakan. Walaupun tidak semutlak popping (casting kelas berat) dan Jigging,keuntungan dari PE adalah kemampuan lontarannya yang lebih jauh, daya tampung ke reel yang semakin banyak (karena diameternya kecil jika dibanding dgn Mono yang berukuran lbs sama), dan tentu saja daya lenturnya yg kurang sehingga ikan akan lebih mudah hook up (kecantol,red).
satuan line biasanya menggunakan lbs / pounds.
Kalo di PE line, biasanya menggunakan satuan angka, yaitu PE 1, PE 2 dst. Semakin besar angka maka semakin besar pula kekuatan lbs line tsb.


Untuk menyalurkan hobi memancing atau berwisata memancing di Kepulauan Seribu, salah satu alat pancing yang sangat vital adalah senar pancing. Agar supaya tidak putus ketika pancing kita disambar ikan, pastinya kita harus memilih senar pancing yang tepat dan berkualitas.
Senar atau Line ini sendiri, adalah suatu tali terbuat dari bahan khusus yang digunakan untuk memancing. Di senar atau Line inilah kail (hooks), pelampung (floats), timah (sinker) dan asesoris lainnya ditempatkan.
Ada dua bagian senar yaitu main line dan hook line. Pemakaian senar juga harus kita sesuaikan dengan tujuan atau apa yang ingin kita dapatkan ketika kita memancing, apakah ikan kecil atau ikan besar. Dari jenis ikan yang akan kita pancing inilah diameter senar kita sesuaikan.
Hal pertama yang perlu diketahui dalam memilih senar adalah kualitas dari bahan senar tersebut yang masing-masing senar mempunyai ciri khas tertentu. Semakin bagus kualitas senar yang kita pakai, sudah pasti semakin mahal harganya.
Senar yang baik mempunyai mutu stabil. Senar yang baik ini dibuat dari bahan baku berkualitas, dengan menggunakan mesin yang baik dan dengan proses dan quality control yang baik pula. Kestabilan senar dimaksud adalah jika dibuat dengan quality control yang ketat seperti diameter, kekuatan (strength), kekuatan ikat senar (knot strength), perpanjangan senar pada saat ditarik (elongation), daya lentur (flexibility) dan ketahanan gesek (abrasion resistance)
Jenis-jenis Senar Pancing yang ada dipasaran ada dua yakni Monofilament dan Multifilament. Monofilament adalah Senar dengan serabut (filament) tunggal, dan terbuat dari bahan dasar nylon. Sedangkan Multifilament adalah Senar yang memiliki banyak serabut. Permukaan senar jenis ini kasar, tidak sehalus senar dari bahan nylon. Jenis Senar Pancing ini banyak dipakai pemancing hobi dan biasanya digunakan untuk lomba.
Selain dari Jenisnya, Senar Pancing juga dibedakan dari karakteristiknya. Berikut ini adalah karakteristik Senar Pancing :
  • Kekuatan (strength) : Seberapa mampu senar dapat menahan beban. Tes kekuatan ini dilakukan dengan menggunakan universal testing machine dengan menarik senar sepanjang 50 cm dengan kecepatan tarikan 200 mm permenit, kemudian senar diuji sampai putus untuk melihat kekuatan maksimalnya.
  • Kekuatan Ikat Senar (knot strength) : Kekuatan ikat pada simpul, dimana senar akan putus disimpul. Umumnya kekuatannya diukur dengan pons (lbs) atau kg (kilogram). Tes kekuatan simpul dilakukan sama dengan tes kekuatan senar dengan membuat simpul pada tengah-tengah senar yang akan diuji, sampai senar putus pada simpul.
  • Perpanjangan Senar Pada Saat Ditarik (elongation) : Senar akan mengalami perpanjangan/mulur pada saat menarik beban, sampai titik maksimal dari senar itu tidak dapat mulur lagi. Tes dilakukan dengan menarik senar sampai titik maksimal senar akan putus.
  • Ketahanan Gesek (abrasion resistance) : Senar yang tidak mudah terkikis/abrasi apabila terkena batu karang, penuntun senar pada joran dan tempat jalannya senar pada ril. Tes dilakukan dengan menggesek senar sampai putus dengan menggunakan amplas berputar dan dihitung jumlah putarannya. Makin banyak jumlah putaran, menunjukkan senar semakin tahan terhadap gesekan.
  • Kelenturan (flexibility) : Resistensi senar saat ditekuk. Tes dilakukan dengan mengukur resistensi senar pada saat ditekuk. Makin besar resintensinya menunjukkan senar semakin kaku.
Kekuatan Senar Dapat Diukur Menggunakan :
Senar Pancing ini, bisa kita uji dengan dua cara. Yaitu dengan menggunakan Alat Pengetesan Senar dan Manual. Alat Pengetesan Senar berupa mesin khusus untuk tes senar. Keakuratan pengetesan dengan menggunakan alat, dibandingkan dengan secara manual, lebih tinggi.
Pengukuran secara manual, bisa kita lakukan dengan memakai sebuah timbangan, kemudian senar ditarik (timbangan menunjukkan suatu angka) sampai senar tersebut putus. Kita juga bisa membedakan senar pancing dari kemasannya, yakni senar Komersial dan Senar Hobi.
Senar Komersial
Senar komersial, merupakan Kemasan senar yang dijual untuk pemakaian yang lebih ekonomis dan kurang memperhatikan kualitas dibandingkan dengan senar hobi. Biasanya pemakaian senar ini untuk mencari nafkah/keuntungan dan digunakan untuk keperluan nelayan membuat/menambal jala.
Senar komersial ini dibagi ke dalam dua jenis yakni Senar Bungkus berupa Senar gulungan tanpa spool dalam bungkusan plastik dengan informasi kekuatan (lbs), diameter (mm) dan panjang senar (m) sedangkan senar pak Senar Pak merupakan Kumpulan senar bungkus, yang dijual dalam bentuk pak ditimbang dengan berat 4,5 kg.
Senar Hobi
Senar Hobi merupakan Senar yang pemasarannya lebih ditujukan kepada para orang yang memiliki hobi memancing . Senar ini lebih mengutamakan kualitas seperti kekuatan dan diameter. Senar ini dibagi dalam dua jenis yakni Senar Rol Meter berupa Senar gulungan dengan spool, dengan informasi kekuatan (lbs), diameter dan panjang senar dan Senar Rol Berat berupa Senar gulungan dengan spool dan informasi kekuatan (lbs), diameter, panjang senar.
Berbagai jenis senar telah diuraikan. Nah untuk memilih senar ini ada tipsnya. Pertama, ketika memilih senar kita harus mengetahui terlebih dahulu tujuannya, apakah untuk tujuan komersil atau hobi. Apabila tujuan untuk komersil, maka memilih senar tidak serumit memilih senar untuk hobi.
Berbeda dengan hobi, banyak hal harus diperhatikan dalam memilih, seperti ikan apa yang dicari, tipe memancing (troling, spinning dan lain-lain) untuk perlombaan/tidak, strength (kekuatan) dalam satuan lbs (pon) atau kilogram (kg) dan diameternya. Selamat memilih!

Dalam fly fishing, fly line adalah komponen yang sangat penting dalam melontarkan fly kearah ikan. Fly line juga merupakan penentu apakah ikan memakan fly atau tidak, apakah ikan berhasil diangkat atau tidak. Dari line yang digunakan, kita bisa menentukan apakah seseorang mancing menggunakan teknik fly fishing atau teknik lain. Dalam fly fishing, line yang digunakan menghasilkan berat pada rod yang menghasilkan energi kinetis untuk melontarkan fly ke target.
Fly line terdiri dari beberapa ukuran, jenis (float atau sinking), dan tapper. Tiap fly line terdiri dari core (inti) dan coating (pelapis). Modifikasi keduanya memungkinkan fly line didisain secara khusus untuk performance karakteristik – castability, shootability, dan durability – yang dibutuhkan untuk berbagai situasi.
Core
Core atau bagian inti dari fly line menentukan rentang kekuatan (strength), tingkat kelenturan (stretches), dan tingkat kekakuan (stiff).
  • Strength – inti pada line dibuat lebih kuat dari pada tippet yang biasa digunakan sebagai leader pada fly line.
  • Stretch – sangat penting bagi sebuah fly line memiliki stretch yang cukup. Jika kurang stretch line akan memiliki masalah memori, sementara jika terlalu stretch fly line akan lembek dan sulit dikendalikan.
  • Stiffness – fly line yang didisain untuk mancing di daerah tropis harus tahan panas yang extrim dan mampu mempertahankan tingkat kekakuan yang cukup, sementara line yang didisain untuk iklim dingin harus mampu mempertahankan kekakuan yang cukup sehingga tidak mengalami masalah memori jika terlalu kaku.
Coating
Hal yang paling mendasar dan penting dari coating pada line ialah merupakan pemberat dan memberi daya bagi rod. Kepadatan dari coating menentukan apakah fly line tersebut sinking atau floating. Pada floating line terdapat gelembung udara mikro yang dicampurkan pada coating pada kepadatan tertentu yang membuat line mengapung. Sementara sinking line terdiri dari material coating dengan kepadatan tinggi sehingga bisa tenggelam dengan kecepatan dan kedalaman yang diinginkan.
Selain itu coating pada fly line mengandung pigmen atau pewarna yang bisa dilihat pemancing dan ikan.
Taper
Bentuk fly line atau taper menentukan bagaimana energi disalurkan pada saat casting. Dengan memvariasikan diameter dan panjang dari bagian-bagian line, performa tertentu yang diinginkan dapat dihasilkan. Bagian-bagian dari taper:
  • Tip – ujung tali paling depan (panjangnya 6 – 12 inci) tempat mengikat leader. Bagian ini tugasnya melindungi taper karena biasanya para pemancing sering berganti-ganti leader dengan cara memotongnya.
  • Front Taper – bagian ini menentukan seberapa kuat fly dilontarkan. Biasanya front taper panjangnya 4 ft hingga 8 ft, dari bagian belly hingga tip, terlihat diameternya mengecil.
  • Belly – bagian ini merupakan bagian dengan diameter terlebar dan panjangnya paling panjang, dimana casting energi terletak.
  • Rear Taper – bagian ini bentuknya, kebalikan dari front taper, gunanya untuk memperlancar casting.
  • Head – istilah ini untuk menjelaskan kombinasi front taper, belly dan rear taper.
  • Running Line – bagian ini untuk mempermudah jarak lempar.
Jenis-jenis Fly Line
Fly line dibedakan kedalam 3 jenis, yaitu:
  • Floating Line – mengambang karena kepadatannya lebih kecil dari pada air dan mengandung gelembung udara kecil. Tiga tipe dasar dari line jenis ini adalah: level, double taper, dan weight forward.
  • Sinking Line – line ini memiliki bagian belly yang tenggelam lebih cepat dari pada bagian yang lebih tipis. Sinking line jenisnya ada yang weight forward dan shooting head.
  • Sinking Tip – jenis line ini terdiri dari floating line dengan tip (ujung) yang bisa tenggelam. Biasanya panjang tip ini 5 – 30 ft.
Umumnya kawat digunakan dalam memancing dengan sasaran ikan-ikan yang bergigi tajam, baik ikan air tawar maupun ikan laut. Kawat umumnya terbuat dari bahan stainless steel dan untuk pemakaiannya umumnya dipasangkan dengan kili-kili dan peniti. Untuk menyimpul kawat umumnya dipakai sleeve/klem dan dijepit dengan tang.
Jenis-jenis kawat
Kawat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Kawat Stainless
Kawat yang tidak memiliki derat atau tunggal. Untuk ukuran, semakin besar nomornya diameter kawat semakin kecil. Terdapat dua jenis kawat stainless, yaitu: hard (kaku) dan soft (agak lentur).
b. Kawat lilitan dengan lapisan nilon
kawat yang memiliki serat dan dilapis dengan nilon, misalnya:
  • 7×1, yaitu kawat yang memiliki 7 serat yang dililit jadi satu dan dilapis dengan nilon dibagian luar kawat.
  • 7×3, yaitu kawat yang terdiri dari 3 lilitan, dimana setiap lilitan memiliki 7 serat, jadi jumlah keseluruhan serat adalah 21 dan dibagian luar kawat dilapis dengan nilon.
Umumnya kawat yang dilapis nilon agak kaku, dan dalam pemakaiannya jika lapisan nilon tersebut tergores batu karang atau gigi ikan, maka lilitan serat didalamnya kan keluar dan buyar. Selain itu jika air sampai masuk kedalam lapisan nilon, maka akan menyebabkan noda karat pada kawat, dimana noda karat itu tidak kelihatan dari luar dan jika karat tersebut dan jika karat tersebut semakin menyebar, maka kekuatan kawat menjadi lemah atau putus.
c. Kawat lilitan tanpa lapisan nilon
Kawat yang memiliki serat, tapi tidak dilapisi dengan nilon, misalnya: 7×7, yaitu kawat yang memiliki 49 serat, tapi dibagian luar kawat tidak dilapisi nilon.
Kemasan Kawat
Kawat ada yang dikemas dalam bentuk plastik spool dan paper card. ukuran kawat dimulai dari 8-200 lbs, dengan panjang +/- 5-10 m perkemasan.

0 comments:

Post a Comment