ine adalah kabel penghubung yang menghantarkan energi-energi positif yang akan membuat anda menggelinjang tak karuan. Kalo banyak orang bilang joran yg terpenting, tapi menurut saya ya line-lah yg terpenting.
Line / Senar / Kenur ada 2 jenis yang sering dijumpai, yaitu PE Line dan Monofilament Line.
Dalam casting, PE ‘hampir’ mutlak untuk digunakan. Walaupun tidak semutlak popping (casting kelas berat) dan Jigging,keuntungan dari PE adalah kemampuan lontarannya yang lebih jauh, daya tampung ke reel yang semakin banyak (karena diameternya kecil jika dibanding dgn Mono yang berukuran lbs sama), dan tentu saja daya lenturnya yg kurang sehingga ikan akan lebih mudah hook up (kecantol,red).
satuan line biasanya menggunakan lbs / pounds.
Kalo di PE line, biasanya menggunakan satuan angka, yaitu PE 1, PE 2 dst. Semakin besar angka maka semakin besar pula kekuatan lbs line tsb.
- Kekuatan (strength) : Seberapa mampu senar dapat menahan beban. Tes kekuatan ini dilakukan dengan menggunakan universal testing machine dengan menarik senar sepanjang 50 cm dengan kecepatan tarikan 200 mm permenit, kemudian senar diuji sampai putus untuk melihat kekuatan maksimalnya.
- Kekuatan Ikat Senar (knot strength) : Kekuatan ikat pada simpul, dimana senar akan putus disimpul. Umumnya kekuatannya diukur dengan pons (lbs) atau kg (kilogram). Tes kekuatan simpul dilakukan sama dengan tes kekuatan senar dengan membuat simpul pada tengah-tengah senar yang akan diuji, sampai senar putus pada simpul.
- Perpanjangan Senar Pada Saat Ditarik (elongation) : Senar akan mengalami perpanjangan/mulur pada saat menarik beban, sampai titik maksimal dari senar itu tidak dapat mulur lagi. Tes dilakukan dengan menarik senar sampai titik maksimal senar akan putus.
- Ketahanan Gesek (abrasion resistance) : Senar yang tidak mudah terkikis/abrasi apabila terkena batu karang, penuntun senar pada joran dan tempat jalannya senar pada ril. Tes dilakukan dengan menggesek senar sampai putus dengan menggunakan amplas berputar dan dihitung jumlah putarannya. Makin banyak jumlah putaran, menunjukkan senar semakin tahan terhadap gesekan.
- Kelenturan (flexibility) : Resistensi senar saat ditekuk. Tes dilakukan dengan mengukur resistensi senar pada saat ditekuk. Makin besar resintensinya menunjukkan senar semakin kaku.
Senar Pancing ini, bisa kita uji dengan dua cara. Yaitu dengan menggunakan Alat Pengetesan Senar dan Manual. Alat Pengetesan Senar berupa mesin khusus untuk tes senar. Keakuratan pengetesan dengan menggunakan alat, dibandingkan dengan secara manual, lebih tinggi.
Senar komersial, merupakan Kemasan senar yang dijual untuk pemakaian yang lebih ekonomis dan kurang memperhatikan kualitas dibandingkan dengan senar hobi. Biasanya pemakaian senar ini untuk mencari nafkah/keuntungan dan digunakan untuk keperluan nelayan membuat/menambal jala.
Senar Hobi merupakan Senar yang pemasarannya lebih ditujukan kepada para orang yang memiliki hobi memancing . Senar ini lebih mengutamakan kualitas seperti kekuatan dan diameter. Senar ini dibagi dalam dua jenis yakni Senar Rol Meter berupa Senar gulungan dengan spool, dengan informasi kekuatan (lbs), diameter dan panjang senar dan Senar Rol Berat berupa Senar gulungan dengan spool dan informasi kekuatan (lbs), diameter, panjang senar.
Core atau bagian inti dari fly line menentukan rentang kekuatan (strength), tingkat kelenturan (stretches), dan tingkat kekakuan (stiff).
- Strength – inti pada line dibuat lebih kuat dari pada tippet yang biasa digunakan sebagai leader pada fly line.
- Stretch – sangat penting bagi sebuah fly line memiliki stretch yang cukup. Jika kurang stretch line akan memiliki masalah memori, sementara jika terlalu stretch fly line akan lembek dan sulit dikendalikan.
- Stiffness – fly line yang didisain untuk mancing di daerah tropis harus tahan panas yang extrim dan mampu mempertahankan tingkat kekakuan yang cukup, sementara line yang didisain untuk iklim dingin harus mampu mempertahankan kekakuan yang cukup sehingga tidak mengalami masalah memori jika terlalu kaku.
Hal yang paling mendasar dan penting dari coating pada line ialah merupakan pemberat dan memberi daya bagi rod. Kepadatan dari coating menentukan apakah fly line tersebut sinking atau floating. Pada floating line terdapat gelembung udara mikro yang dicampurkan pada coating pada kepadatan tertentu yang membuat line mengapung. Sementara sinking line terdiri dari material coating dengan kepadatan tinggi sehingga bisa tenggelam dengan kecepatan dan kedalaman yang diinginkan.
Bentuk fly line atau taper menentukan bagaimana energi disalurkan pada saat casting. Dengan memvariasikan diameter dan panjang dari bagian-bagian line, performa tertentu yang diinginkan dapat dihasilkan. Bagian-bagian dari taper:
- Tip – ujung tali paling depan (panjangnya 6 – 12 inci) tempat mengikat leader. Bagian ini tugasnya melindungi taper karena biasanya para pemancing sering berganti-ganti leader dengan cara memotongnya.
- Front Taper – bagian ini menentukan seberapa kuat fly dilontarkan. Biasanya front taper panjangnya 4 ft hingga 8 ft, dari bagian belly hingga tip, terlihat diameternya mengecil.
- Belly – bagian ini merupakan bagian dengan diameter terlebar dan panjangnya paling panjang, dimana casting energi terletak.
- Rear Taper – bagian ini bentuknya, kebalikan dari front taper, gunanya untuk memperlancar casting.
- Head – istilah ini untuk menjelaskan kombinasi front taper, belly dan rear taper.
- Running Line – bagian ini untuk mempermudah jarak lempar.
Fly line dibedakan kedalam 3 jenis, yaitu:
- Floating Line – mengambang karena kepadatannya lebih kecil dari pada air dan mengandung gelembung udara kecil. Tiga tipe dasar dari line jenis ini adalah: level, double taper, dan weight forward.
- Sinking Line – line ini memiliki bagian belly yang tenggelam lebih cepat dari pada bagian yang lebih tipis. Sinking line jenisnya ada yang weight forward dan shooting head.
- Sinking Tip – jenis line ini terdiri dari floating line dengan tip (ujung) yang bisa tenggelam. Biasanya panjang tip ini 5 – 30 ft.
Kawat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Kawat yang tidak memiliki derat atau tunggal. Untuk ukuran, semakin besar nomornya diameter kawat semakin kecil. Terdapat dua jenis kawat stainless, yaitu: hard (kaku) dan soft (agak lentur).
kawat yang memiliki serat dan dilapis dengan nilon, misalnya:
- 7×1, yaitu kawat yang memiliki 7 serat yang dililit jadi satu dan dilapis dengan nilon dibagian luar kawat.
- 7×3, yaitu kawat yang terdiri dari 3 lilitan, dimana setiap lilitan memiliki 7 serat, jadi jumlah keseluruhan serat adalah 21 dan dibagian luar kawat dilapis dengan nilon.
Kawat yang memiliki serat, tapi tidak dilapisi dengan nilon, misalnya: 7×7, yaitu kawat yang memiliki 49 serat, tapi dibagian luar kawat tidak dilapisi nilon.
Kawat ada yang dikemas dalam bentuk plastik spool dan paper card. ukuran kawat dimulai dari 8-200 lbs, dengan panjang +/- 5-10 m perkemasan.
0 comments:
Post a Comment