Tuesday, October 9, 2012

Mancing Black Bass


Ikan black bass terkenal sebagai predator sungai yang mempunyai gigi tajam. Para pemancing saltwater pun banyak yang tergoda untuk memancing ikan yang konon sebagai yang terkuat di keluarga barra ini. Black Bass termasuk spesies langka ikan air tawar karena sangat sulit untuk berkembang biak. Jenis ikan ini diincar untuk merasakan sensasi strike luar biasa. Maklum saja, ikan ini tergolong susah untuk mendapatkannya baik dari segi tempat maupun cara memancingnya.
Masyarakat Indonesia sering menyebut ikan ini dengan sebutan Bale Raja (Bahasa Bugis) dan ada juga yang menyebutnya Tembiring. Black Bass termasuk jenis ikan yang diincar untuk merasakan sensasi strike karena ikan ini tergolong susah untuk mendapatkannya baik dari segi tempat dan metode pemancingannya itu sendiri. Black Bass  bisa dikatakan Manggrove Jack karena lingkungan habitatnya di daerah mangrove atau air berpayau. Blackbass hanya dapat tumbuh seberat satu kilogram selama satu tahun, sehingga ikan ini layak dilindungi dan dilestarikan agar tidak punah.
Karena ikan ini sangat lambat pertumbuhan dan pengembang biakannya, dan banyaknya pemburuan sehingga ikan ini mulai sulit ditemukan dan dikhawatirkan bisa menjadi langka. Ikan jenis Black Bass ini pernah dibudidayakan namun gagal dan semua bibit ikan ini mati. Untuk itu bagi para pemancing yang tertarik untuk strike dengan ikan ini, diharapkan melepaskannya kembali ke habitatnya, untuk menjaga kelestarian ikan ini. Ikan Black Bass merupakan ikan predator yang mudah sembuh dari stress, jadi tidak masalah jika setelah dirilis, anda tetap bisa mendapatkannya kembali tersangkut di kail pancing anda.
Sehingga yang dikhawatirkan ikan ini akan langka sekali karena banyak pembataian sehinnga silahkan untuk merasakan sensasi strike ikan ini sebanyak-banyaknya namun diharapkan untuk bias melepaskannya kembali ke habitatnya. Dan tidak perlu khawatir karena typikal ikan Black bass termasuk ikan predator yang mudah untuk sembuh dari stress jadi mungkin apa yang pernah dilepaskan akan bias didapatkan lagi.
Black bass memiliki bentuk yang hampir sama dengan mangrove jack atau kakap merah ataupun kakap batu yang membedakan hanya dari segi corak warna. Black bass memilki corak warna yang dominan hitam dengan memiliki garis-garis putih. Ikan black bass ini kadang sulit untuk hidup di cuaca ekstrim sehingga walaupun suatu kawasan memiliki tumbuhan mangrove yang banyak ikan ini belum tentu ada karena black bass sangat sulit beradaptasi dengan lingkungan yang cepat berubah baik dari cuaca dan perubahan air.
Dari segi cuaca ikan black bass akan sulit ditemukan di mana tingkat curah hujan di tempat tersebut tinggi dan dari segi perubahan air black bass sangat sensitive dari segi perubahan warna air dan pasang surut air karena Black Bass adalah jenis ikan yang menunggu mangsa bukan pencari mangsa seperti ikan yang lain sifatnya dalam mencari makan mirip ikan kerapu dan juga dapat dikatakan bahwa black bass bukan jenis school fish atau ikan berkelompok.
Beberapa tips yang bisa diterapkan saat memancing ikan Black Bass, antara lain:
1. Ada tiga teknik yang biasa digunakan dalam memancing ikan Black Bass, dan untuk itu pemancing harus merencanakan teknik apa yang akan ia gunakan serta mempersiapkan segala keperluannya. Tiga teknik tersebut yaitu Merawai, Ngoncer, dan yang paling efektif adalah Slow trolling. Istilah Merawai mungkin hanya dikenal di wilayah Sulawesi Selatan atau Kalimantan Timur di mana metode ini hanya pancingan dibiarkan sehari semalam sehingga jumlah pancingan bisa lebih dari 20 buah, namun teknik ini dilarang karena dapat merusak ekosistem dan dapat menyebabkan ikan yang terpancing mati.
2. Bagaimana untuk memancing Ikan Black Bass? Di mana dan kapan untuk mencari black bass mungkin ini terbilang sulit karena ikan ini sudah mulai jarang ditemukan. Dalam suatu kawasan mangrove atau air berpayau belum tentu anda bisa menemukan ikan ini. Ada beberapa hal yang  perlu diperhatikan, yaitu :
  • Yang terpenting bahwa kawasan baik induk sungai ataupun anak sungai tersebut masih jarang atau perawan untuk dilakukan Slow Trolling.
  • Curah hujan di kawasan tersebut relatif normal.
  • Warna air sungai relatif normal dalam segi kejernihan karena Black Bass tidak menyukai air yang masih memilki dominan dengan kejernihan air laut dan tidak juga menyukai air yang keruh seperi air sungai yang tawar. Jadi kawasan sungai tersebut normal air payau dari hasil percampuran air laut dan sungai sehingga hasilnya berwarna coklat namun jernih.
  • Kondisi cuaca juga mendukung dan hendaknya rencankan hari yang tepat di mana 2-3 hari sebelum pelaksanaan, tidak hujan di kawasan tersebut.
  • Pasang dan surut air adalah faktor pendukung sehinnga hendaknya pada hari pelaksanaan tidak pada kondisi pasang besar dan juga pada saat surut bukan pada mata konda atau ada istilah lain air pada saat gila-gila karena faktor ini akann mempengaruhipergerakan ikan dan juga corak warna air.
  • Tata cara metode Slow Trolling mungkin tidak perlu dijelaskan secara mendalam karena pada umunnya sudah mengetahui hanya saja yang perlu diperhatikan dalm memilih Lures yang tepat.(berbagai sumber)

0 comments:

Post a Comment